Penyanyi : Review Film 1448 LOVE AMONG US (2014)
Judul lagu : Review Film 1448 LOVE AMONG US (2014)
Review Film 1448 LOVE AMONG US (2014)
Artikel 2014, Artikel Drama, Artikel Glen Tripollo, Artikel Romance, Artikel Thai-Movie,Sebagai salah seorang pecinta drama romance comedy dari Negeri Gajah alias Thailand, ternyata ngebikin gue penasaran sama genre-genre lain yang digarap oleh mereka. Nggak perlu yang jauh-jauh dulu deh, cukup hilangkan tag comedy dan nyoba nonton drama full romance. Sayangnya, percobaan pertama gue ini malah jatuh pada sebuah film yang gue rasa kalo negara kita yang bikin bisa langsung didemo sama FPI. "1448 Love Among Us" judulnya.
"1448 Love Among Us" ini memang film romance, tapi romance dengan membawa isu yang lumayan sensitif, yaitu L pada singkatan LGBT yang berarti Lesbian. Yosh! Film ini menceritakan Pim, seorang cewek yang lagi desperate dengan kehidupannya sebagai kekasih Nam yang nggak peka. Nam mendapat beasiswa pendidikan ke Jepang, sedangkan Pim merasa lebih nyaman untuk tetap berada di negeri sendiri. Walau begitu, tampaknya menjalani LDR bukanlah pilihan bagi Pim. Nah, kita ketahui kalo ternyata Pim dan Nam ini selama masa pacaran selalu melakukan hal-hal yang di luar batas, seperti hubungan seks pranikah dan sebagainya. Nyaris nggak ada hal positif dari pacaran yang mereka jalanin. Nah, dengan mencari-cari alasan dan bantuan dari seorang teman, Pim berhasil putus dengan Nam. Tentunya dengan cara yang nggak enak. Selama ada masalah dengan Nam, Pim sering ketemu sama seorang cewek hobi fotografi bernama Pat, yang suka banget ngambil foto-foto candid Pim. Di sini penonton bakal tau dengan jelas kalo orientasi seksual Pat itu lumayan unik. Dia naksir sama Pim.
Setelah Pim putus sama Nam, Pat selalu ada di sisi Pim. Perlahan tapi pasti, Pim yang awalnya cewek normal pun jadi jatuh hati sama Pat. Terlebih setelah kejadian diam-diam kegugurannya Pim. Yeah, I know, hal ini lumayan bisa dibilang sebagai masalah yang benar-benar ada di lingkungan remaja masa kini. Pim diam-diam hamil, dan dia keguguran. Sama dokter divonis kalo rahimnya gak akan kuat buat mengembangkan bayi di masa depan. Singkat kata, Pim dan Pat berjuang mempersatukan cinta mereka, tak peduli apa pendapat orangtua mereka dan juga pandangan tentang mereka di mata hukum yang berlaku di negaranya. Gimana akhirnya? Well, sebaiknya tonton sendiri karena di sinilah letak kekuatan dari film romance yang nggak biasa ini.
First impression gue waktu ngeliat film ini lewat posternya adalah gue ngira ini bakal jadi erotic romance lesbian yang agak-agak creepy. Hell, no! Ternyata jangan sampe ketipu sama posternya, karena hal-hal erotis berlebihan sampai menampilkan buah-buahan yang sedang dikupas itu sama sekali ngga ada.
Secara sinematografi, film ini berkesan banget low budget movie. Atau kalau film Hollywood, ini masuk kualitas film B. Punya gambar setara FTV, dengan efek-efek slowmotion yang bener-bener kaku and agak patah-patah. Cukup mengganggu sih. Tapi, gangguan dari segi pengambilan gambar ini belum ada apa-apanya dengan gangguan dari plot cerita yang agak-agak aneh.
Entah bagaimana, rasanya masih sulit memberikan simpati pada setiap karakter yang terlibat dalam cerita ini. Sesi pengenalannya kurang dimanfaatkan dengan baik. Ngasih kesan tiba-tiba dan yah gimana yah? Alurnya juga cukup kecepetan sampai rada ngos-ngosan mengikuti perkembangan ceritanya. Dari konflik yang satu ke yang lainnya terlalu singkat. Lebih parah dengan akting aktor dan aktrisnya yang sangat-sangat kaku sampe gregetan. Padahal kalo semua artis bisa mengerahkan seluruh kemampuan mereka dalam menghayati peran, film ini bisa jadi sangat menyentuh siapapun yang nonton. Sayangnya, yah, gue nggak dapet pengalaman tersebut. Jadi cenderung datar dan mengecewakan.
Film ini dibuka dengan adegan di mana Pat dan Pim menikah, kemudian flashback ke masa pertemuan awal mereka di kampus hingga akhirnya menceritakan kehidupan mereka pasca pernikahan. Secara, moral dan kemanusiaan, sebenernya film ini mengandung pesan-pesan yang cukup penting dalam hal perkawinan sejenis ini.
Intinya, kisah dengan tema berat yang disajikan dengan gaya khas anak muda. Kalo gue pribadi merasakan sih film ini ditulis sama seseorang yang masih belum cukup pengalaman dalam bidang beginian, jadi terkesan terlalu naif dan ngga logis. Ada beberapa hal juga yang gue rasa agak terlalu dipaksakan, menjadikan film ini kurang terkesan realistis. Sayang banget.
Kelebihan dari film ini mungkin dari kedua artis yang memerankan Pim dan Pat, masing-masing punya aura yang bagus. Awalnya, terasa biasa-biasa aja, tapi entah gimana di suatu titik gue ngerasa kalo mereka ini cukup hot dan lovable. Pat nggak terlalu cantik tapi ngga bosen liatnya. :)) Ups, ini mah pendapat subjektif dan jangan dimasukkan ke hati para hater... :3 Kalo kalian punya cukup banyak waktu luang dan belum nemu film lain buat disimak, mungkin film ini masih layak untuk dijadikan hiburan sesaat. Yang jelas, walaupun mild, film ini bukan konsumsi semua umur. Jadi, bijaksanalah memilih dengan siapa kalian menontonnya... :)
NB: Kalo liat dari posternya, ada kesan kalo film ini digarap dengan serius dan kemungkinan banyak adegan-adegan yang glamour. Sekali lagi, jangan tertipu sama alat advertasinya. Bagi sebagian jenis penonton, film ini bisa jadi amat sangat mengecewakan.
Score: 6,5/10
Demikianlah Artikel Review Film 1448 LOVE AMONG US (2014)
Sekian Kunci gitar Review Film 1448 LOVE AMONG US (2014), mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan Chord gitar lagu kali ini.
Anda sedang membaca artikel Review Film 1448 LOVE AMONG US (2014) dan artikel ini url permalinknya adalah https://inibioskop99.blogspot.com/2015/04/review-film-1448-love-among-us-2014.html Semoga artikel ini bisa bermanfaat.
Tag : 2014, Drama, Glen Tripollo, Romance, Thai-Movie,