[West-Movie Review] Blackhat (2015)

[West-Movie Review] Blackhat (2015) - Hallo sahabat Chord Gitar Indonesia, Pada sharing Kunci gitar kali ini yang berjudul [West-Movie Review] Blackhat (2015), saya telah menyediakan lirik lagu lengkap dengan kord gitarnya dari awal lagi sampai akhir lagu. mudah-mudahan isi postingan kunci gitar yang saya tulis ini dapat anda pahami. okelah, ini dia chord gitarnya.

Penyanyi : [West-Movie Review] Blackhat (2015)
Judul lagu : [West-Movie Review] Blackhat (2015)

lihat juga


[West-Movie Review] Blackhat (2015)

Artikel 2015, Artikel Action, Artikel Crime, Artikel Glen Tripollo, Artikel Science Fiction, Artikel West-Movie,
"Blackhat (2015)" movie review by Glen Tripollo
Acara movie marathon gue hari ini sebenernya diawali sama nonton "Taken 3 (2015)" lalu dilanjutkan sama film "Blackhat (2015)" ini. Tapi, gue putusin buat nulis review film ini duluan karena lebih menyita perhatian gue dan kebetulan juga ngerasa excited banget sama tema yang diangkat di dalam film ini.

"Blackhat (2015)" menceritakan Nicholas Hathaway, seorang "blackhat" hacker yang tengah menjalani hukuman penjara selama 13 tahun. Hingga suatu ketika sekelompok cyber criminal melakukan hacking ke berbagai sektor demi mencuri sejumlah uang yang kemudian peredarannya dilakukan sedemikian rupa agar makin rumit untuk dilacak jejaknya. Interpol kewalahan dengan ulah si hacker, hingga akhirnya terpaksalah mereka meminta bantuan Hathaway melacak pelakunya. Kebetulan juga salah satu polisi merupakan sahabat dekat Hathaway waktu masih berkuliah di MIT. Singkat cerita, sebenernya pelaku menggunakan software ciptaan Hathaway yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa. Kemudian kisah ini berkembang semakin rumit dan menekan, membawa para tokohnya hingga bertualang ke beberapa negara demi mengikuti jejak pelaku.

Ada beberapa excitement yang ditawarkan dalam film ini. Pertama, setting final battle-nya di Jakarta. Shit, gue sampe ngebayangin betapa beruntungnya orang-orang Jakarta yang terlibat langsung proses shooting film ini dan ketemu sama Chris Hemsworth, dan yang terpenting pemeran sang heroine, Wei Tang, yang cute-nya nggak ketulungan. Gue sampe nahan mimisan! (oke, yang ini lebay).

Lumayan bangga sih Jakarta yang segitu ngeboseninnya akhir-akhir ini cukup sering dijadikan setting film Hollywood, walaupun sebenernya ngga enak juga dijadiin tempat persembunyian cyber terrorist. But, that's some kind of reality, kita nggak pernah tau kan latar belakang sesungguhnya dari orang-orang bule yang dateng ke negara kita ini.

Terus excitement yang paling bikin gue menikmati cerita ini adalah obrolan seputar hacking, networking, dan cara mereka menggali informasi dan mengikuti jejak pelakunya. Semua istilahnya nyaris tanpa cacat, termasuk coding-coding di komputer yang gamblang. Intinya, film ini mengangkat tema-tema berat seputar teknologi informasi. Which is, ngga semua orang bisa mengerti setiap pembicaraan mereka. Jelas banget di sebelah gue tadi ada cewek berkerudung nonton sama pacarnya, di awal cerita dia bawel banget nggak ngerti sama ceritanya, setengah jam kemudian, dia sukses tidur sepanjang film. So, secara objektif gue mesti bilang kalo excitement yang terpenting ini sayangnya cuma bakal terasa bagi mereka yang mengerti bidang tersebut.

Excitement selanjutnya datang dari teknologi rekonstruksi kode milik NSA yang dinamakan Black Widow. Berkali-kali gue nahan senyum tiap saat Chris Hemsworth menyinggung soal Black Widow, coz you know, gue jadi keinget peran dia sebagai Thor personil Avengers yang juga satu ally sama Black Widow. Terasa ambigu, walau sebenernya obviously walau namanya sama, obyeknya beda.



Terakhir, gue suka banget penggambaran secara 3D proses bagaimana sebuah hacking dilakukan. Paket data yang terkirim divisualisasikan berjalan di dalam jaringan setelah si pelaku menekan tombol ENTER pada keyboard, menyerang bagian tertentu dalam komputer, dan begitu seterusnya hingga proses hacking itu berjalan sesuai target. Bukan efek CG yang 100% perfect, tapi keren.

Kekurangan dari cerita ini mungkin terletak pada durasi. Durasi bisa diperpendek lagi menjadi paling nggak 110 menit, karena kebanyakan adegan-adegannya dilakukan dalam tempo lambat, jadi sayang aja banyak space waktu yang seharusnya bisa dipangkas cuma demi menambah efek dramatisasi romance antara Hathaway dan Lien Chen. Selain itu pengambilan gambar menggunakan kamera yang nggak biasa. Beberapa adegan bahkan terkesan seperti hasil sorotan handycam, menjadikan adegan tersebut terasa real.



Kekurangan lainnya terdapat pada pengambilang gambar yang terlalu banyak bergerak ketika adegan penyergapan, kejar-kejaran, dan sebagainya. Tapi, ada satu adegan yang super mengejutkan diambil tanpa menggerakkan kamera sedikitpun. Adegan paling bikin shocking soda karena sebelumnya sunyi senyap mendadak terjadi ledakan dahsyat yang tragis.

Gue sempet baca beberapa review dari pengemat film yang merasa kalo film ini bakal lebih bagus dimainkan sama Tom Cruise. But, I disagree with them. Hathaway sangat pas dimainkan oleh Chris Hemsworth. Gayanya pas lagi ngoprek-ngoprek komputer juga pas, berasa seolah dia ini hacker beneran. Selain itu juga, walau banyak melibatkan artis dari berbagai negara, kemampuan akting mereka sangat baik, bahkan di atas rata-rata. (Masih fanboying Wei Tang ceritanya).

Ada secuil adegan ranjang yang mild, namun disorot agak lama dengan pace yang lambat. Cukup bikin jengah sih, apalagi gue nontonnya sendirian. Tapi itu bukan suatu kekhawatiran orangtua terhadap kemungkinan anak-anak yang menontonnya, karena film ini dari segi cerita pun udah gak bersahabat sama anak-anak. Paling mereka bosen dan ketiduran di lima belas menit pertama.

So, guys, gue rekomendasiin film ini buat kalian anak-anak teknik komputer, teknologi informasi, dan pemrograman jaringan. Kalian pasti bisa menikmati film ini hingga ke tahap paling ekstrim. Gue sendiri suka banget. Bahkan ada beberapa hal baru yang gue dapat dari film ini. Oh ya, jangan anggap film ini membosankan dan banyak ngomong, maksud gue, emang sih banyak adegan ngomongnya, tapi film ini juga di-packing sama adegan aksi kok. Lebih sering tembak-tembakan, dan final battle-nya, walau aksinya nggak bag-big-bug The Raidism, tetep nendang dengan aksi brutal nusuk-nusukin obeng itu. LOL.

Most favorite scene:
Udah jelas adegan di Jakarta, walaupun nggak nyorot banyak hal, tetep aja excited banget liatnya. :)) Cuma agak aneh aja sih pas lagi parade obor gitu, Hathaway and musuh-musuhnya todong-todongan senjata gitu, tapi nggak ada satupun orang lewat yang panik. Pas peluru udah dimuntahin, baru deh pada buyar semuanya. Agak nonsense. but that's not a big deal.

Rating: 8,5/10 (personally) | 5/10 (not everyone's cup of tea)



Demikianlah Artikel [West-Movie Review] Blackhat (2015)

Sekian Kunci gitar [West-Movie Review] Blackhat (2015), mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan Chord gitar lagu kali ini.

Anda sedang membaca artikel [West-Movie Review] Blackhat (2015) dan artikel ini url permalinknya adalah https://inibioskop99.blogspot.com/2015/01/west-movie-review-blackhat-2015.html Semoga artikel ini bisa bermanfaat.

Tag : , , , , , ,